Widget edited by super-bee

Minggu, 30 Maret 2014

TOKOH PERS INDONESIA



TOKOH PERS INDONESIA
DJAMALUDDIN ADINEGORO

Nama aslinya sebenarnya bukan Adinegoro, melainkan Djamaluddin gelar Datuk Maradjo Sutan.  Ia adalah adik sastrawan Muhammad Yamin. Mereka saudara satu bapak, tetapi lain ibu Ayah Adinegoro bernama Usman gelar Baginda Chatib dan ibunya bernama Sadarijah,sedangkan nama ibu Muhammad Yamin adalah Rohimah. Ia memiliki seorang istri bernamaAlidas yang berasal dari Sulit Air, X Koto Diatas, Solok, Sumatera Barat.
Nama Adinegoro adalah nama yang disarankan oleh seorang wartawan yang mempunyai nama samaran Nitinegoro. Nama yang sebenarnya adalah Landjumin Datuk Tumenggung, seorang wartawan Bintang Timoer, anggota volksraad dan juga menjadi patih di Betawi.
            Beliau dilahirkan pada tanggal 14 Agustus 1904 di Talawi, Sumatra Barat dan meninggal di Jakarta, 8 Januari 1967 pada umur 62 Tahun . Karena dia gemar menulis maka dia dijadikan pembantu tetap di majalahTjahaja Hindia. Selama perjalanannya di berbaga Negara bagian Eropa, beliau rajin mengirimkan artikel-artikelnya ke majalah Pandji Poestaka, Pewarta Deli (Medan), dan Bintang Timoer (Jakarta). Sepulangnya dari Eropa, beliau diangkat menjadi pemred Pandji Poestaka. Selain itu, setelah berhenti padaPandji Poestaka, beliau memimpin harian Pewarta Deli.
            Pada masa penjajahan Jepang, Pewarta Deli terpaksa diberhentikan. Lalu muncullah Sumatera Shimbun yang dipimpin oleh Adinegoro. Dari sumatera, beliau pindah ke Jawa dan mendirikan majalah Mimbar Indonesia. Majalah tersebut adalah majalah perjuangan yang isinya padat dan bermutu. Setelah proklamasi, Adinegoro diangkat menjadi presiden menjadi Ketua Komite Nasional Sumatera. Kemudian beliau mendirikan harian Kedaulatan Rakjat di Bukittinggi. Pada tahun 1951, beliau memimpin Yayasan Persbiro Indonesia dan mendirikan Perguruan Tinggi Publisistik serta Fakultas Publisistik dan Jurnalistik di UNPAD Bandung.




Sumber :
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar