Widget edited by super-bee

Kamis, 07 Juni 2012

REPRODUKSI KARYA ILMIAH

NAMA     : DIAN SUKMA RAHARJA
NIM          : A 310 110 107
KELAS     : 2 B
PROGDI   : PBSID



Multikulturalisme dalam cerita tradisional Yogyakarta

Muhammad Thobroni
dan
Burhan Nurgiyantoro
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Pacitan
Jl. Cut Nyak Dien 4 A Ploso, Pacitan
Telp. 081 7954 0003, E-mail:





ABSTRAK ASLI



Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur multikulturalisme dalam cerita tradisional Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis wacana. Sumber penelitian ialah cerita tradisional Yogyakarta dalam bentuk buku yang diperoleh dengan teknik baca-catat. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis wacana dengan meminjam teknik referensi, inferensi, pengetahuan tentang dunia, dan perbandingan. Keabsahan data melalui validitas dan reliabilitas. Validitas data melalui validitas semantik dan verifikasi pakar, yakni Prof. Dr. Bakdi Soemanto, pakar sastra dan penulis cerita tradisional, serta Dr. Purwadi, pakar Kejawaan. Reliabilitas melalui reliabilitas intrarater yakni baca-kaji-ulang, dan reliabilitas interater dengan cara berdiskusi dengan teman. Hasil penelitian menunjukkan sosial-budaya, seperti perang saudara, ketidakadilan gender dan nafas feminisme Jawa, ketahanan pangan, teknologi berbasis masyarakat, semangat dagang, masalah keluarga, penghormatan terhadap tata susila, dan sikap tamak dalam hidup, politik dan hukum seperti perebutan kekuasaan dan kepemimpinan politik, dan pendidikan seperti pendidikan transfer nilai, pendidikan pekerti, pendidikan kearifan lokal, pendidikan ramah lingkungan, pendidikan religiusitas, pengenalan lintas budaya, pendidikan konseling remaja, penghormatan terhadap pahlawan, pendidikan enterpreunership, dan pendidikan kewarganegaraan. Keragaman dalam cerita tradisional menunjukkan cerita tradisional Yogyakarta intensif dalam pergulatan sosial-budaya. Pergulatan itu menjadi inspirasi penting bagi proses lahirnya cerita tradisional, sekaligus merekam dan memotret realitas sosial-budaya. Cerita tradisional bertema politik menunjukkan masyarakat pada dasarnya “merasa akrab” dengan peristiwa politik, meskipun terlihat “diam” atas apa yang dirasakan. Cerita tradisional menjadi “pemberontakan” karena tersumbatnya saluran berpendapat terhadap proses politik yang terjadi. Cerita tradisional bertema pendidikan menunjukkan masyarakat memiliki kepedulian dan keterikatan tertentu dalam dunia pendidikan.


Kata Kunci:  multikulturalisme, cerita tradisional.






ABSTRAK
(reproduksi)



Penelitian ini mendeskripsikan tentang unsur multikulturalisme dalam cerita tradisional Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan analisis wacana dan sumber penelitian adalah cerita tradisional dari Yogyakarta. Keabsahan data melalui validitas dan reliabilitas , yakni dengan baca dan mengkaji ulang , serta berdiskusi dengan teman yang lain. Cerita tradisional yang bertemakan pendidikan menunjukan masyarakat peduli terhadap dunia pendidikan. Keragaman dalam cerita tradisional Yogyakarta menjadi inspirasi bagi lahirnya cerita tradisional yang ada sekarang dan menjadi realitas sosial – budaya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur multikulturalisme dalam cerita tradisional yogyakarta

Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif . Penelitian ini juga memanfaatkan data-data yang bersifat sekunder meliputi buku, makalah, esai, dan lain-lain yang dianggap perlu dan relevan dengan penelitian.

Hasil dari penelitian adalah beberapa unsur multikultural yang dapat di deskripsikan dan di analisis, yang terdiri dari solidaritas persaudaraan, kesetaraan jender,  perdagangan terbuka, nilai kekeluargaan , penghormatan terhadap tata susila, merasa cukup , sharing dan control kekuasaan.

Kata Kunci:  multikulturalisme, cerita tradisional.



Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar